Halaman

Kamis, 12 Januari 2012

Hai Hai Menulis Penuh Polemik, Tetapi Rupanya Kosong!

Beberapa saat yang lalu saya membaca sebuah komentar yang dibuat oleh seorang yang menyebut diri Hai Hai di sabdaspace di bawah tulisan yang membahas tentang Tritunggal. Tulisan tersebut, seperti biasanya tulisan Hai Hai penuh dengan sesat pikir.

Begitu banyak sehingga hanya orang yang terintimidasi bahasa retoris yang digunakan Hai Hai atau orang-orang tak berpikir saja yang tidak bisa melihat sesat pikir yang ada di sana.

Di masa lampau saya sudah mengupas tulisannya dan tidak ada respon yang berarti selain sesat pikir di atas sesat pikir yang dituliskannya.

Karena itu sebenarnya saya sudah malas mengulas segala macam sesat pikir yang dia kemukakan. Tetapi melihat perilakunya yang makin menjadi-jadi dan tidak segan-segan menipu orang dengan berbicara hal yang sebenarnya dia tidak paham, saya terdorong untuk tulis. Mungkin saya akan menulis lagi kalau saya terdorong lagi membongkar kebodohan yang dilakukan Hai Hai.

Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas apa yang dia tuliskan tetapi komentarnya untuk membalas komentar pak Esra Soru. Di bawah ini adalah kutipan yang dia katakan:
Apa yang terjadi dengan AIR yang H2O-nya TIDAK berbentuk AIR? Itu bukan AIR alis NON air. Apa yang terjadi bila Es, H2O-nya TIDAK berbentuk Es? Itu bukan ES alias NON ES. Apa yang terjadi bila UAP, H2O-nya tidak berbentuk UAP? Itu bukan UAP alias NON UAP.

Bila demikian, mungkinkah AIR dan ES serta UAP memiliki SATU hakekat? MUSTAHIL!
Kenapa demikian? Karena H2O yang tidak berbentuk Air adalah NON AIR.H2O yang tidak berbentuk UAP adalah NON UAP. H2O yang tidak berbentuk ES adalah NON ES.
AIR = NON AIR = melanggar HUKUM kontradiksi.
Es = Non Es = Melanggar Hukum kontradiksi
Uap = Non UAP = melanggar Hukum kontradiksi
kisanak, AIR dan ES serta UAP memiliki hakekat yang SAMA namun MUSTAHIL memiliki SATU hakekat? Kenapa demikian? Karena itu MELANGGAR hukum KONTRADIKSI.
Allah = Hakekat
Bapa = Pribadi
Anak = Pribadi
Roh Kudus = Pribadi
Allah yang BUKAN Bapa = Non Bapa
Allah yang BUKAN Anak = Non Anak
Allah yang BUKAN Roh Kudus = Non Roh Kudus
Bapa = Non Bapa
Anak = non Anak
Roh Kudus = Non Roh Kudus
Kisanak, itu melanggar HUKUM KONTRADIKSI.
Ha ha ha ha ha ha ha ha …. TIDAK ada yang MUSTAHOL bagi Allah ya? ha ha ha ha ha ….
Jelas bahwa komentar ini menyerang argumen yang menganalogikan tiga sifat air yang berbeda-beda (cair, uap air, dan es) walaupun rumus molekulnya sama yaitu H2O dengan Ketritunggalan Allah dimana Allah memiliki tiga pribadi walaupun esensinya satu/sama.
Dalam bagian awal tulisan tersebut dia membahas tentang apakah air, uap air, dan es memiliki esensi yang sama. Dia mengatakan bahwa walaupun air tidak sama dengan uap air dan tidak sama dengan es, tetapi ketiganya bisa saja memiliki esensi yang sama walaupun bukan satu.
Rupanya Hai Hai setuju dengan orang yang menggunakan contoh ini sebagai analogi ketritunggalan Allah bahwa ‘esensi’ dianalogika kepada rumus molekul dari air, uap air, dan es. Ketiga wujud ini memiliki rumus molekul yang sama yaitu H2O. Jadi ketiganya memiliki esensi yang sama dan hanya satu. So far, so good.
Tetapi pernyataan berikutnya menunjukkan bahwa dia melakukan sesat pikir (sesuatu yang lazim dalam tulisan Hai Hai) yang bernama ekuivokasi. Perhatikan bahwa awalnya dia secara implisit setuju bahwa esensi merujuk kepada rumus molekul sehingga walaupun H2O memiliki lebih dari satu bentuk, esensinya sama. Tetapi saat menyerang lawannya yang mengatakan bahwa es, uap air, dan air hanya memiliki satu esensi, dia menjadi tidak konsisten lagi. Dia tidak lagi menggunakan esensi dengan definisi yang sama, tetapi merubah definisi esensi. Kesalahan seperti ini disebut ekuivokasi.
Agar ini tidak dipersalahkan hanya sebagai sebuah klaim, saya akan menjelaskan alasan mengapa saya katakan dia merubah definisi esensi. Kalau misalnya dia masih menggunakan esensi dengan definisi yang sama, maka hakekat air, uap air, dan adalah satu yaitu H2O. Hakekatnya bukan dua. Hakekatnya bukanlah dua. H2O + H2SO4 misalnya atau H2O + HCl, dll dst. Hakekatnya juga bukan tiga. Bukan H2O + MgSO4 + NaCl atau bukan juga H2O + CaCl2+ CaCO3, dll dst.

Jadi tidak ada masalah dengan mengatakan bahwa hakekat Es, dan Air, serta Uap Air adalah satu yaitu H2O. Itu bukan kontradiksi.

Karena itu bukan kontradiksi, maka serangan Hai Hai terhadap doktrin Tritunggal via serangan terhadap analogi yang digunakan adalah serangan yang gagal. Serangan ini gagal karena argumentasi yang dibangun adalah sebuah ekuivokasi.  Kalau kesalahan seperti ini tidak terdeteksi yang empunya argumen, bagaimana mungkin kita dapat mempercayai tulisannya yang lain? OK, saya paham bahwa ini saja tidak bisa dijadikan sebagai dasar untuk menolak semua yang dikatakan Hai Hai, tetapi pengalaman saya membaca tulisan orang ini berdiskusi dengan dia, sudah lebih dari cukup untuk membuat saya percaya bahwa hampir semua yang dia tuliskan penuh dengan sesat pikir yang dia tidak sadari atau dia sadari tetapi dia tidak mau akui.

Walaupun ada kemungkinan bahwa dia sadar sedang menipu saat menulis sesat pikir seperti ini, saya masih bersedia berasumsi bahwa dia hanya tidak paham namun terlalu bersemangat.
Kalau anda sekalian mau membaca tulisannya, silahkan baca dan perhatikan baik-baik argumentasinya.  Jangan terkesima dengan retorika yang dikemukakan! Retorika adalah sesuatu yang menipu. Bedah argumentasinya dan lihat bobroknya. Dan kalau ada kroni-kroni Hai Hai yang mau membantah argumentasi saya, silahkan kemukakan bagaimana tidak validnya argumentasi saya. Saya tidak hanya mau asal klaim seperti yang dilakukan selama ini!
Salam Hangat
Ma Kuru (yang belajar kata ‘hangat’ dari Ama Bura!) :D

http://whereisthewisdon.wordpress.com/2012/01/12/hai-hai-menulis-penuh-polemik-tetapi-rupanya-kosong/

2 komentar:

  1. bukan hanya hai hai yang menulis secara kritis tentang berbagai pengajaran, silahkan simak juga tulisan Ir. Herlianto di yabina.org. dengan demikian Anda dapat menulis lebih obyektif.

    BalasHapus
  2. Lalu apakah saya menulis karena orang kritis terhadap berbagai pengajaran? Cmoooon! Saya menulis karena ada kesesatan berpikir yang dilakukan. Demikian menjadi permakluman

    Salam
    (Ma Kuru - Pemilik tulisan)

    BalasHapus