Halaman

Jumat, 16 September 2011

BAGAIMANA BERDEBAT MENURUT HAI HAI BENGCU SIBUGIL

Pernahkah anda bertemu dengan anjing galak? Dia menggonggong dari balik pagar. Matanya garang, seluruh bulu kuduknya berdiri, gigi taringnya meringis, dia berprilaku seolah siap membunuh dan mencabik-cabik anda hingga lumat. Anjing demikian disebut anjing galak karena dianggap galak. Pendapat demikian SALAH! Itu bukan anjing galak, itu anjing penakut. Anjing penakut nyalinya kecil sehingga mudah sekali merasa terancam.


Dia sok garang untuk menggertak orang. Dekati anjing demikian, maka dia akan mundur-mundur dengan tubuhnya gemetar. Dia mengonggong, karena dia ketakutan! Sekali anjing penakut menggigit orang, maka dia langsung menjadi anjing pengecut. Dia akan mengigit orang dengan cara membokong karena sudah belajar bahwa cara paling cepat mengusir orang asing adalah langsung menggigitnya ketika mereka lengah.
Bagi anjing, makluk asing yang masuk ke wilayahnya hanya berarti PEMANGSA atau MANGSA. Ketika menggonggong anjing tidak berbahaya. Ketika menggonggong anjing hanya mengungkapkan perasaan terancamnya dan ingin makluk asing menyingkir dari wilayahnya. Dengan memahami hal ini, maka anda akan terhindar dari digigit anjing asing yang anda anggap tidak berbahaya. Ketika seekor anjing yang tidak dikenal berlaku lengah ketika anda memasuki wilayahnya, hati-hatilah, mungkin anjing itu menganggap anda mangsanya, dia akan menyerang ketika yakin mustahil anda melarikan diri darinya.
Seorang pemarah adalah seorang yang nyalinya kecil sehingga mudah merasa terancam. Orang demikian menyangka, ancaman dan kegarangan akan membuat orang lain gemetar. Sekali dia memukul orang, maka dia menyangka cara tercepat memenangkan pertarungan adalah pukul duluan. Itu namanya GERTAK SAMBAL. Orang demikian akan menekan lawan habis-habisan ketika merasa menang dan kabur sipat kuping ketika tahu akan kalah dan tidak akan segan mengemis-ngemis belas kasihan ketika kalah namun tidak dapat melarikan diri. Dengan memahami hal ini, maka anda akan menaruh simpati pada orang-orang demikian.
Miyamoto Musashi adalah pendekar terbesar di dalam sejarah ilmu bela diri di jepang. Seumur hidupnya dia tidak pernah kalah, satu-satunya pertarungan seri dia berikan kepada lawan yang pernah dikalahkannya beberapa tahun sebelumnya. Ketika bertarung dia hanya menggunakan pedang kayu yang dirautnya sendiri sementara musuh-musuhnya memakai tombak, pedang dan berbagai senjata pusaka lainnya. Di dalam kesederhanaan pedang kayu tersembunyi KEKUATANNYA. Di dalam penampilannya yang jelata, tersembunyi kesaktiannya.
Daud dengan ali-ali dan bekal peluru lima butir batu bulat dan licin melawan Goliat dengan baju zirah, tameng, tombak dan pedang, umumnya dipahami sebagai pertarungan yang tidak seimbang, seperti kambing melawan singa. Daud kambingnya dan Goliat singanya. Di dalam kesederhanaan ali-ali tersembunyi KEDASYATANNYA.
Jangan menghakimi berdasarkan PRASANGKA atas yang kamu lihat . Bukankah itu salah satu nasehat yang tercatat di dalam Alkitab? Ketika bertarung umumnya orang, alih-alih berpikir logis, mereka berpikir dengan prasangka. Sebuah pedang kayu dan sebutir batu walaupun tidak dapat menebas tubuh, namun dapat menghancurkan tulang dan menembus tubuh.
Banyak orang berdiskusi tanpa memahami apa itu diskusi dan apa tujuan utama diskusi. Diskusi bukan mencari PEMENANG namun MUFAKAT. Diskusi adalah seni untuk saling memahami pengetahuan, seni untuk menjual ide dan seni untuk memahami ide orang lain. Diskusi bukan cara untuk MENYAKITI orang!
Diskusi adalah jalan pintas untuk menjadi lebih tahu dan lebih bijak serta lebih ahli. Diskusi adalah cara untuk menguji pengetahuan diri sendiri sambil mencari pengetahuan baru. Sebelum diskusi saya tahu A dan anda tahu B. Selama diskusi saya menjual A dan anda menjual B, saya menjelaskan A sambil berusaha memahami B, anda menjelaskan B sambil berusaha memahami A. Ketika menggoda, menyerang bahkan nampak seolah-olah berusaha menghancurkan jualan anda, sebenarnya saya sedang berusaha mengajar anda untuk memahami jualan saya dan memotivasi anda untuk menggelar sejelas mungkin jualan anda agar saya dapat memahaminya. Anda pun melakukan hal yang sama.
Memang MENYEBALKAN ketika menghadapi lawan diskusi yang kekeh jumekeh membanggakan DIRI sendiri sambil merendahkan LAWAN. Dia membanggakan diri sudah menjelaskan semuanya padahal penjelasannya payah, bahkan hampir tidak ada penjelasan sama sekali. Dia bilang sudah membuktikan, padahal tidak ada bukti sama sekali. Dia membanggakan pengetahuannya padahal semuanya hanya kutip sana kutip sini, tidak original sama sekali, bahkan seringkali dia tidak memahami apa yang dikutipnya sendiri.
Sementara MEMBENARKAN diri, dia juga kekeh jumekeh merendahkan lawannya. Menuduh lawannya bodoh, sombong, tidak sopan, tidak logis, tidak berpengetahuan, tidak mengerti apa yang dikatakan, tidak memberi penjelasan, tidak mengajukan bukti, tidak mengajukan pertanyaan dengan benar dan logis bahkan hanya bisa memaki sembarangan. Bagi orang-orang demikian, data, fakta dan argumentasi menjadi tidak penting karena yang terpenting adalah bagaimana MENYATAKAN diri benar dan MENUDUH lawan salah.
Yang paling menyebalkan adalah orang-orang Kristen yang meyakini bahwa Alkitab mustahil dipahami dengan dengan akal budi karena hanya bisa dipahami dengan iman alias rohani. Dengan penuh kasih mereka akan menyebut lawannya sesat dan menyuruh mereka bertobat serta berdoa agar Tuhan mengampuni dan membuka hati lawannya agar bertobat. Menyerapah dengan murah namun pelit sekali menunjukkan kesesatan lawannya apalagi mengajarkan ajaran yang benar.
Emosi adalah musuh utama orang-orang yang berdiskusi. Ketika dipenuhi kemarahan, seseorang menjadi tidak waspada karena dibutakan oleh keinginan menghajar lawan habis-habisan. Ketika merasa disakiti kita berusaha balas menyakiti secepat mungkin. Ketika dikuasai emosi mustahil kita bisa berpikir jernih. Bila menghadapi lawan diskusi seperti tersebut di atas, maka yang perlu dilakukan adalah mengendalikan emosi sendiri. Sekali emosi terkendali, maka mudah sekali menjadikan lawan bulan-bulanan. Sungguh mengasykkan melihat orang-orang kehilangan kendali lalu membuka BELANGNYA sendiri. Walaupun mengasykkan, namun tentu saja itu bukan tujuan utama diskusi.
Dengan pengetahuan tentang diskusi dan tujuan diskusi maka kita akan lebih mudah berdiskusi. Tentu saja semua yang saya tulis tersebut di atas bukan pemikiran anjing namun pemikiran seorang PELATIH anjing. Pelatih anjing bukan anjing, dia manusia. Logika pelatih anjing bukan logika anjing. Apabila ada orang yang tidak dapat membedakan keduanya, mungkin dia memang tidak MAU membedakannya. Atau dia memang tidak mampu membedakannya? Saya tidak tahu!

CATATAN TRAPATONI

JELAS SEKALI  BAHWA HAI HAI SANGAT MENGANDALKAN  DEBAT KASAR TANPA MENGINDAHKAN ETIKET DALAM BERDEBAT, BAHKAN JELAS TAK MEMAHAMI BAGAIMANA BERAGUMENTASI YANG LOGIS DAN MENGEDUKASI!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar